|
Software Recording |
Saat ini, software recording yang cukup umum di kalangan masyarakat
luas adalah Steinberg-Cubase, Steinberg-Nuendo, dan juga Pro tools.
Sedikit catatan, software-software tersebut
harganya cenderung ‘tidak terjangkau’, karena itu banyak juga yang menggunakan
versi bajakannya. Versi bajakan memang cenderung bermasalah (sering error), tapi masih cukup ‘layak’
digunakan, mengingat perbandingan harganya dengan versi original yang bisa
mencapai seratus kali lipatnya. (Bayangkan, Nuendo bajakan harganya sekitar
seratus ribu rupiah, sedangkan versi asli bisa mencapai lima belas juta rupiah).
Pemilihan antara Pro Tools maupun Nuendo juga tergantung selera. Pro Tools
dikenal terbagus dalam kualitas take
audio, sedangkan Cubase maupun Nuendo lebih dikenal ideal dalam
proses mixing.
Sedangkan
untuk proses mastering, kita dapat menggunkan software-software semacam
Steinberg-WaveLab yang lebih kompatibel dengan plugins-plugins tambahan,
sehingga produk yang kita hasilkan akan bersaing.
b. Converter/ Sound Card/ Audio Interface
|
Sound Card Onboard |
Umumnya, setiap PC/ Laptop
pasti sudah dilengkapi dengan soundcard internal. Sebenarnya soundcard bawaan tersebut sudah dapat
digunakan, namun masih kurang ideal, karena akan banyak menjumpai latency(keterlambatan), disamping itu
kualitas record-nya pun tidak begitu menjamin. Karena itulah diperlukan soundcard eksternal atau yang biasa
disebut converter oleh para pelaku digital recording. Merk dan
jenis converter yang dipilih bisa disesuaikan dengan
kebutuhan dan budget.
Jika keperluannya hanya untuk bermain MIDI, converter dengan dua output juga sudah cukup. Merk yang
biasa ditemui adalah EMU (Creative), Presonus Audiobox, Presonus Inspire,
M-Audio. Converter-converter ini ada yang terhubung menggunakan port USB,
PCI maupun fire wire.
Soundcard adalah suatu komponen yang terdapat
dalam PC yang bertugas untuk menunjang fungsi suara dalam PC multimedia. Sound
card merupakan periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard,
yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan
data berupa suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam
bentuk, macam dan jenis.
Tips untuk pemilihan sound-card ini adalah usahakan mencari sound-card yang
memiliki spesifikasi 24 bit/48 KHz, karena dengan menggunakan spesifikasi yang
demikian ini keseluruhan frekwensi yang mampu didengar oleh telinga kita (20 Hz
- 20 KHz) dapat terakomodir dengan baik.
Fungsi soundcard adalah sebagai synthesizer, sebagai
MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari
mikrofon) dan pengkonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat
memproduksi suara dari spiker). Dan biasanya terdapat pada komputer-komputer
yang bercirikan Multimedia. Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya
menggunakan tiga cara, yaitu:
- Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa
lewat FM adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih.
Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan
sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip
suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan
hasilnya akan mendekati suara asli.
- Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada
chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker.
- Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan
melalui prosedur programming yang kompleks.
Cara Kerja Soundcard
yaitu ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data
digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data
digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal
digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter:Konversi digital ke
Analog ). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal
analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Ketika anda merekam suara
lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC
( Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan
dalam format waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau
dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3.
II. MIDI CONTROLER
MIDI Controller yang sering dijumpai adalah keyboard.
Karena itu, bagi para pelaku musik digital,
khususnya yang suka bermain MIDI, paling tidak harus menguasai instrumen keyboard(sekalipun dia adalah seorang
gitaris atau bahkan drummer). Fungsi MIDIController murni hanya sebagai alat untuk
pertukaran data (seperti keyboard pada komputer yang digunakan untuk
mengetik). Merk untuk MIDI Controller yang biasa dijumpai adalah M-Audio
dengan type Keyrig, Oxygen, maupun Axiom. Rangetutsnya
juga bervariasi mulai dari 25, 49, 61, hingga 88 keys.
III. SPEAKER MONITOR/ HEAD PHONE
Fungsi Monitor Speaker juga mirip dengan headphone, untuk
memonitor hasil recording kita. Hanya saja, fungsi dari monitor speaker ini cenderung lebih optimal untuk
proses mixing,
di mana kepekaan hasil suara yang keluar dari kiri dan kanan (panning), sangatlah diperlukan. Untuk
monitor speaker ini carilah yang memiliki karakter 'flat' speaker-monitor. Ada
beberapa merk terkenal semacam Behringer, M-Audio, Yamaha, KRK dan lain-lain.
Speaker monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda
dengan speaker multimedia. speaker multimedia biasanya melebih-lebihkan /
mem-boost frequency tertentu. Biasanya speaker-speaker tersebut mem-boost pada
low frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan untuk rekaman /
recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias tidak melebih-lebihkan
atau memboost pada frequency tertentu. Untuk mempunyai speaker yang flat
mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak
di rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat).
Catatan:
- Kenali speaker anda: Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker
anda mem-boost low frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker
anda, hanya anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah
mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.
- Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di
speaker yang anda punya: Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring
dengan waktu. Sering-sering lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam,
dimixing dan dimastering oleh para professional.
- Kenali karakter ruang kamar anda: Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang
akustik yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan
lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang diterang kan diatas,
dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi anda, anda akan lebih mengenal
karakter ruangan anda.
Headphone di sini berfungsi untuk
memonitor hasil recording kita. Sangat berguna misalnya saat
kita ingin takevokal,
sambil mendengarkan panduan pola musik yang sudah kita aransemen. Dengan
menggunakan headphone,
musik akan terdengar lebih fokus. Hargaheadphone juga bervariasi, dari ratusan ribu
hingga jutaan rupiah. Philip SHP-250 merupakan pilihan yang cukup oke dengan
harga yang juga cukup terjangkau.
IV. MICROPHONE (Mic Vocal)
|
Cond Mic.Studio |
Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau
signal. Vokal adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar
akan merasa kecewa apabila dalam suatu lagu yang aransement nya bagus, suara
audio instrument bagus, namun suara audio vokal yang tidak bagus. Dan mungkin
pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua kali nya karena
telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.
Mic yang ada saat ini ada beberapa macam yaitu Dynamic,
Condenser, dan lain-lain Untuk memilih dan membeli mic, sesuaikan dengan
kebutuhan, karakter dan budget yang anda punya. Bila ingin membeli jangan
segan-segan untuk bertanya pada toko musik yang anda kunjungi, tentang
karakteristik mic, butuh panthom power atau tidak dan lain-lain.
Untuk merekam vokal, dianjurkan menggunakan pop filter
dan stand mic Agar suara yang direkam
tidak naik turun dikarenakan vokalis band anda menyanyi menjauh dan mendekat
antara mulut dan mic.
V. MIXER (Mixing)
Mixer adalah salah satu perangkat elektronik paling populer
setelah mikrophone. Biasanya kita lebih mengenal dengan sebutan mixer, itu
karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk,
menyeimbangkannya dan menjadikan saluran dua kanal (L-R), kemudian mengirimkan
ke cross-over aktif baru di umpan ke power amplifier dan terakhir akan di
teruskan melalui speaker. Mixing dapat dikategorikan ke dalam console dan mixing
desk.
Mixer akan menerima berbagai sumber suara. Suara tersebut bisa di
terima dari microphone, alat musik, CD player, tape deck atau DAT. Dari sinilah
dengan mudah dapat di lakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari
yang sangat lembut sampai keras. Misalkan sebuah sistem audio ini di umpamakan sebagai tubuh
manusia, snake cable bisa di umpamakan sebagai sistem syarah dan mixer sebagai
jantungnya.
Bila terjadi kerusakan pada skema mixer, berarti sistem tersebut
dalam masalah yang cukup besar. Salah satu syarat terpenting dalam mixing yang
baik adalah mempunyai input gain yang baik, pengaturan eq yang juga baik. Maka
dengan demikian akan dapat di lakukan pengaturan yang lebih sempurna dan
optimal terhadap setiap input microphone atau apapun yang bisa menjadi sumber
suaranya. baca juga: Tutorial Mixing dengan Mudah bagi Pemula, Kegunaan Mixing Power
VI. KABEL
Soal kabel, jangan dianggap sepele. Pilihan kabel yang tepat dapat memberikan hasil yang kurang lebih dari yg diharapkan. Pilihan kabel
yang kurang tepat mengakibatkan hasil rekaman anda
dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain.
Carilah kabel yang bagus
bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar layaknya rekaman professional.
Demikian tutorial kali ini, semoga bermanfaat bagi mante-man skalian. Sampai lanjutan tutorial berikutnya dengan judul "Prediksi biaya pembuatan Honai Studio Record".